Halaman

Sabtu, 29 Oktober 2011

Pilih ILMU Atau HARTA hayoo..



Hayo pilih mana???
 ni perhandingannya......


dangkan harta
kamulah yang menjaganya.
Nah dari situ saja kita sudah tahu
kalau ilmu itu menjaga kita. Aku kasih contoh ya. Ketika kita sedang menghadapi
ujian sekolah, wah jadi ingat waktu SMA ni, kita semua kan pasti lagi
berkonsentrasi tu. Nah coba deh kamu perhatikan disekeliling teman Anda/kamu.
Kalau semua teman-teman kamu pada tenang sih gpp, but lw ada yang gelisah,
naaaahhhh, itu lah orangnya. Wah maksudnya apa ni? Maksudnya gini lho kalau
seseorang itu gelisah dalam menghadapi ujian otomatis dia ketakutan dan
ketakutan tersebut identik dengan kebodohan dan kebodohan sama saja dengan
tidak ada ilmu. Ketika seseorang tidak mempunyai ilmu, maka dia akan gelisah
setengah mati. Dia akan berusaha mendapatkan jawaban dari temannya. Mungkin
dengan bertanya, menyontek, kirim sms mungkin, sms pake kertas kale, atau yang
lebih parah lagi menghitung kancing baju. Parah juga ni orang. Mudah-mudahan
bukan kita ya. Dan perlu diingat bahwa semua rasa bersalah, gelisah, dan
ketakutan tersebut tidak hanya berlaku pada saat menghadapi ujian sekolah, bisa
saja dalam menghadapi masalah, bisa saja dalam menghadapi perang, bahkan bisa
saja pada saat menghadapi cobaan dalam hidup ini. Nah coba deh liat orang yang
punya ilmu pasti dia tenang karena dia tau bagaimana mengatasinya karena dia
punya ilmu dan ilmu itu menjaga orang tersebut. Betul kan? Ya dipikir aja
sendiri lah. Terus bagaimana dong dengan harta. Sama halnya dengan ilmu cuma
beda kondisi dan situasi aja kok dan manfaat keduanya bertolak belakang satu
sama lain. Ilustrasinya gini aku kasih contoh. Aku punya seorang teman
inisialnya xxx. Dia itu kaya banget atau bahasa kerennya tajir lah. Si xxx ini
punya mobil 4. Mobil pertama dia sendiri yang pake trus yang lainnya dipake
semua sama temanya. Setiap hari dia bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada
mobil aku apabila aku pijamkan trus menerus kepada teman aku. Mana yang pake
jarang kembalikan lagi. Kacau ni urusan ndak lama bisa rontok ni mobil gue. Dan
itulah contohnya. Bahwa harta itu berbanding terbalik dengan ilmu. Lw harta
kita yang jaga, lw ilmu malahan menjaga kita. Akhirnya si xxx pun ga tenang
hidupnya.

2. Ilmu adalah warisan para nabi dan
rasul sedangkan harta adalah warisan dari karun dan orang-orang kafir.
Udah bisa kita liat sendirikan?
Rasul dan para nabi senantiasa menyebarkan dan mengajarkan ilmu kepada para
umatnya. Dengan ilmu tersebut menjadi pedoman hidup bagi manusia agar senantiasa
berada pada jalan yang benar lagi halal dan di ridhoi oleh Allah swt. Dan harta
jelas warisan dari para orang-orang kafir. Hati mereka dibutakan oleh harta
semata. Dan nyatanya semua orang-orang kafir dijamin bakal menghuni neraka yang
kekal nan abadi. Astagfirullah. .Harta mereka dilenyapkan oleh
Allah kedalam perut bumi hanya dalam hitungan detik. Makanya kalau ada
seseorang menemukan sesuatu di dalam tanah pasti orang bilang “Harta Karun” dan
tidak akan pernah terucap bahwa itu harta rasul atau nabi.

3. Orang yang kaya ilmu akan tenang
hidupnya sedangkan orang yang kaya harta hidupnya akan diselimuti dengan rasa
gelisah, takut dan sombong.
Penjelasan ini sama dengan point 1.

4. Ilmu tidak akan pernah bisa
dicuri sedangkan harta bisa dicuri.
Setiap hari kita menyaksikan atau
mendengarkan berita pencurian. Baik itu di tv, radio, koran, majalan, tabloid
dan macam-macam lah. Tidak lain dan tidak bukan pasti semua orang sudah tahu
apa yang dicuri. Ya yang di curi adalah harta. Tidak pernah aku mendengar ada
seseorang yang mencuri ilmu. Harta adalah sesuatu yang terliat dan fana. Harta
menjadi rebutan semua orang. Dan Ilmu adalah sesuatu yang tidak nampak dan
abadi.

5. Apabila seorang hamba Allah
memberikan ilmunya maka ilmunya akan bertambah tapi apabila seseorang tersebut
memberikan hartanya maka hartanya akan berkurang.
Coba deh ntar kalau Anda punya uang
atau pada saat Anda sedang mendapatkan gaji, dengan segera lah Anda pergi
berbelanja. Mungkin Anda bisa pergi ke mall, pasar, swalayan, butik, distro,
restoran, berpoya-poya, dugem (maaf kasar). Setelah Anda berhasil mendapatkan
atau membeli apa yang Anda inginkan niscaya uang Anda berkurang. Tidak mungkin
ketika Anda berbelanja, barang Anda bertambah dan juga uang Anda bertambah. Wah
enak dong kalau bisa terjadi seperti ini. Akan lain jadinya apabila Anda
membelanjakan atau memberikan ilmu kepada seseorang yang membutuhkan. Contoh : Aku
pernah bertanya kepada teman, “kenapa skor tenis nilainya tidak dimulai dari
nol?” Dia menjawab, “aku juga tidak tahu”. “Besok aku coba cari tahu
jawabanya.” Akhirnya dia pun memberikan jawabanya pada aku keesokan harinya.
“Bahwa skor tenis tidak dimulai dengan angka 1 karena dia mengikuti quarter jam
yaitu 15, 30, 40, dan 60” dia menjelaskan. Akhirnya aku dan dia pun mengerti
sekarang. Ini menandakan bahwa tidak hanya ilmu aku saja yang bertambah tapi
juga ilmu teman aku. Artinya si pemberi dan si penerima sama-sama mendapatkan
ilmu.

6. Ilmu bagaikan Malaikat dan harta
bagaikan Iblis.

7. Ilmu bagaikan cahaya dan harta
bagaikan api.

8. Ilmu bagaikan kawan dan harta
bagaikan lawan.
Penjelasaanya sama dengan point 1.

9. Ilmu berasal dari rohmu sedangkan
harta berasal dari jasadmu.

10. Ketika seseorang telah wafat
maka ditinggalkannya lah hartanya tapi ilmu akan masuk kedalam kubur bersama
sang pemilik ilmu tersebut
. Karena
ilmu selalu mengikuti kemanapun sang pemiliknya pergi walaupun pemiliknya telah
tiada.
Perhatikanlah ketika Anda melihat
ada seorang saudara kita yang telah wafat. Apakah Anda pernah melihat si mayit
meninggal dengan membawa harta kedalam makamnya? Mungkin mobil yang dia bawa?
Rumah? Anak? Istri? . semua jawaban dari pertanyaan diatas adalah TIDAK AKAN
PERNAH ADA. Tetapi harta tersebut hanya dapat diwariskan bagi keluarga si
mayit. Nah bagaimanakah dengan ilmu? Ilmu akan tetap bersama sang pemiliknya
hingga akhirat kelak. Karena ilmu bersifat abadi dan tidak akan pernah musnah.

11. Ilmu akan menjadi syafat
diakhirat kelak dan harta akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt.

12. Ilmu menjadikan seseorang tunduk
pada hukum dan aturan sedangkan harta dapat menetang hukum dan  aturan
tersebut alias “Sombong.”
Apakah sama orang yang mengetahui
dan tidak? Misalnya kalau seseorang itu tahu bahwa puasa itu banyak manfaatnya,
maka ia akan segera melaksanakannya. Tapi bagi yang tidak mengetahui ia akan
mengabaikannya karena ia tidak memahami makna yang sebenarnya dari puasa
tersebut. Malahan ia berasumsi bahwa puasa itu menjadi beban dan mempersulit
dirinya sendiri.

13. Orang yang bijak menjadi budak
dari ilmunya sedangkan orang kafir menjadi budak dari hartanya.
Masih banyak lagi yang tidak bisa aku
sebutkan secara jelas diatas. Bahwa sesungguhnya ilmu lebih mulia bahkan
perbandingannya 99 : 1. Artinya ilmu lebih berguna 99 kali dari pada harta.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Bahwa sesungguhnya seseorang yang berilmu
lebih baik dari pada 1000 orang yang ahli ibadah.” Tetapi bukan berarti bahwa
orang yang berilmu tidak perlu lagi beribadah. Orang yang berilmu tanpa
ibadahpun akan sia-sia. Aku masih ingat dengan statement Einstein. Dia
menyebutkan “Ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.”
Kalau ga salah sih statement dia seperti itu tapi terbalik apa g aku kurang tau
tapi kurang lebih seperti itu. . Namun kenyataannya sangat lah
berbeda dari apa yang kita lihat. Kita melihat orang yang cendrung menurut aku
lebih memilih hartanya dari pada ilmunya. Mereka melakukan segala cara baik
halal maupu haram untuk mendapatkan segelintir harta. Mereka mencuri, merampok,
menjual diri, menfitnah seseorang, melakukan tindak kekerasan, menghipnotis,
menggunakan dukun, bahkan ada lagi yang lebih parah dengan menjual anaknya
sendiri. Nauzubillah . Percayalah semua harta yang
kita dapat didunia tidak akan kita bawa mati dan itu hanya titipan semata dari
sang pencipta (lihat point 10). Sesungguhnya manusia dibagi dalam empat
kelompok yaitu:
1. Seseorang yang dibekali banyak
ilmu dan banyak harta.
2. Seseorang yang dibekali banyak
ilmu dan sedikit harta.
3. Seseorang yang dibekali sedikit
ilmu dan banyak harta.
4. Seseorang yang dibekali sedikit
ilmu dan sedikit harta.
Kita sebagai manusia telah
diwajibkan oleh Allah untuk menuntu ilmu seperti yang terlihat pada ayat
pertama yang oleh turunkan kepada nabi Muhammad. Ayat tersebut mengindikasikan
bahwa apabila seseorang ingin pintar dan mendapatkan ilmu hendaknya dimulai
dengan membaca. Dengan membaca kita dapat memahami sebuah ilmu yang terkandung.
Inilah yang menjadikan indikator kenapa manusia yang Allah jadikan penghuni
bumi dan kenapa tidak malaikat saja yang nyata-nyatanya tidak pernah berbuat
dosa. Tapi Allah maha mengetahui dari apa yang tidak malaikat ketahui. Marilah
kita bersama-sama mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Tentunya hanya ilmu yang
bermanfaat dan positif saja yang harus dicari. Kita diharamkan mencari ilmu
yang tidak baik dan tidak bermanfaat.
Semoga tulisan aku ini dapat merubah
dan meyakinkankan kita semua bahwa pentingya ilmu dan pengetahuan. Apabila ada
salah kata atau kata yang tidak berkenan aku mohon maaf.


Tidak hanya itu, 

* Memberi Uang bisa habis, sedangkan Ilmu tidak akan hilang

* Memberi Uang adalah seperti hanya memberikan ikan, memberi Ilmu sama dengan
memberikan pancing.

* Memberi banyak Ilmu bisa dibuat mendapatkan Uang sebanyak-banyaknya, memberi
banyak uang membuat orang Malas mendapatkan Ilmu sebanyak-banyaknya

* Uang tidak akan dibawa masuk ke Liang Kubur, Ilmu yang berguna akan terus
mengalir tidak terputus sebagai Pahala meskipun yang memberi Ilmu sudah mati.

Nabi Sualiman saja lebih memilih ilmu
daripada kekayaan, istana dan permaisuri tapi pada akhirnya pun sebab ilmu
beliau bisa mendapatkan semuanya,,

Sekarang tinggal anda, lebih memilih
ILMU atau HARTA….???


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.